Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Insang Dasar (Bottom Gillnet) Di Desa Jatirejo Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Main Author: | Novita, Putri Inova |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12504/ |
Daftar Isi:
- Alat tangkap jaring insang dasar ( bottom gillnet) merupakan alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang dan memiliki ukuran mata jaring yang sama. Jaring insang tersusun atas komponen berupa pelampung, pemberat, tali ris atas dan bawah, serta tali selambar. Dalam menentukan kekayaan jenis ikan pada wilayah perairan yaitu dengan perhitungan komposisi jenis sumberdaya ikan di suatu wilayah perairan tersebut. Kekayaan jenis ikan di Pantai Desa Jatirejo belum diketahui dengan baik, dimana kurang tersedianya data-data mengenai spesies ikan apa saja yang tertangap dan komposisi ikan hasil tangkapan. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan usaha masyarakat karena kurangnya pengetahuan mengenai potensi perikanan. Sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai spesies penyusun hasil tangkapan dan komposisi ikan hasil tangkapan jaring insang dasar untuk mengetahui kondisi perikanan di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hasil tangkapan jaring insang dasar di Desa Jatirejo, untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar di Desa Jatirejo dan untuk mengetahui keanekaragaman dan keseragaman hasil tangkapan menggunakan jaring insang dasar di Desa Jatirejo Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian survei yang berungsi untuk mengetahui secara langsung sampel dan data kapal yang menggunakan jaring insang dasar dan secara langsung mengetahui spesies yang tertangkap oleh jaring insang dasar dengan cara survei sampling acak. Metode analisis dilakukan dengan bantuan Microsoft exel yang berfungsi untuk menginput data berat dan jumlah spesies hasil tangkapan serta untuk menghitung, komposisi, keanekaragaman dan keseragaman hasil tangkapan. Analisis juga dilakukan dengan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) untuk menganalisis hubungan kekerabatan antara spesies degan menggunakan analisis Hierarchical Clustering, untuk menganalisis variasi jumlas antara spesies dengan menggunakan uji One Way ANOVA, apabila analisis dari uji One Way ANOVA mendapatkan hasil bahwa jumlah antara spesies ikan bervariasi maka analisis dilanjutkan dengan menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan variasi setiap spesies dan untuk mengnalisis perbedaan variasi jumlah spesies hasil tangkapan setiap kapal menggunakan uji Independent T Test. Jaring insang dasar (bottom gillnet) yang terdapat di Desa Jatirejo ialah berupa jaring monofilament dengan kapal berukuran 5 Gross Tonage (GT) yang melakukan trip harian dengan ukuran mata jaring (mesh size) 5,01 cm. Terdapat 17 famili dan 25 spesies penyusun hasil tangkapan jaring insang dasar yang berada di Desa Jatirejo. Nilai komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar (bottom gillnet), ikan selar como mendapatkan prosentase terbesar yaitu 19,56%, yang kedua ikan kurisi dengan prosentase 17,62% dan yang ketiga ikan kembung perempuan dengan prosentase 17,16% dan prosentase komposisi terkecil yaitu ikan teri sebesar 0.04%. Tidak terdapat perbedaan terhadap jumlah spesies hasil tangkapan pada kedua kapal. Nilai indeks keanekaragaman 2,35 yang menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman rendah sesuai dengan kriteria 1 < H’ < 3 dan Nilai indeks keseragaman jenis spesies hasil tangkapan jaring insang dasar (bottom gillnet) sebesar 0,73 yang menunjukkan bahwa tingkat keseragaman tinggi dengan komunitas stabil sesuai dengan kriteria E > 0,6.