Daftar Isi:
  • Stroke merupakan suatu gangguan fungsi otak lokal maupun luas yang terjadi secara mendadak dan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler. Stroke menduduki urutan ketiga sebagai penyebab utama kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker di negara-negara berkembang. Sekitar 20% stroke adalah stroke hemoragik dan sekitar 85% dari semua stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark. Berdasarkan patofisiologi stroke iskemik akut, leukosit sangat berperan penting terhadap perburukan dan manifestasi klinis pasien pada proses inflamasi, yaitu dengan melepaskan mediator berupa enzim granular atau enzim hidrolitik, metabolit oksigen reaktif atau radikal bebas, dan produk phospholipase membran. Selain itu, leukosit dapat menimbulkan lesi yang lebih luas dengan cara menyumbat mikrosirkulasi dan vasokonstriksi. Ada beberapa penelitian terdahulu terhadap manifestasi klinis pasien stroke iskemik akut dengan neutrofil, profil darah lengkap, dan lain-lain, namun penelitian dengan jumlah leukosit masih belum ada. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara manifestasi klinis stroke iskemik akut (masuk, keluar, dan perbaikan) yang diukur berdasarkan skor NIHSS dengan jumlah leukosit (leukosit normal dan leukositosis). Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan pengambilan sampel dilakukan selama 5 bulan (Maret 2014 hingga Juli 2014). Sampel penelitian ini adalah 62 pasien stroke iskemik akut di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Sampel penelitian digolongkan menjadi kelompok pasien stroke iskemik akut yang memiliki jumlah leukosit normal dan pasien stroke iskemik akut yang menunjukkan leukositosis. Hasil uji statistik yang digunakan adalah Uji Kolmogorov-Smirnov untuk NIHSS masuk (p=0,999), dan Uji Chi-Square untuk NIHSS keluar (p=0,000) dan perbaikan pasien (p=0,001). Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pasien yang memiliki jumlah leukosit normal saat awal perawatan cenderung memiliki manifestasi klinis berdasarkan kategori NIHSS masuk yang sama dengan pasien yang menunjukkan leukositosis, serta cenderung memiliki manifestasi klinis berdasarkan kategori NIHSS keluar dan perbaikan yang lebih baik atau signifikan dibandingkan dengan pasien yang menunjukkan leukositosis.