Daftar Isi:
  • Resin akrilik heat cured sering dipakai sebagai bahan basis gigi tiruan, karena bahan ini memiliki sifat tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik baik, mudah dimanipulasi, mudah direparasi dan perubahan dimensi kecil. Namun resin akrilik ini masih memiliki sifat ketidakstabilan warna dan menyerap cairan rongga mulut yang berkorelasi dengan kemampuan organisme tertentu untuk berkolonisasi pada permukaannya. Perasan daun teh hijau (Camellia sinensis) mengandung tanin dan klorofil yang dapat menyebabkan perubahan warna pada resin akrilik. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada lempeng akrilik heat cured setelah direndam dalam perasan daun teh hijau konsentrasi 0,5%, 2% dan 4% selama 15 hari. Sampel yang digunakan berupa lempeng akrilik heat cured berbentuk bulat berukuran 26mm x 1mm. Terbagi dalam 4 kelompok, dengan 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan jumlah sampel masing masing 5 buah, sehingga total keseluruhan sampel 20 buah. Variabel yang diukur adalah perubahan warna lempeng akrilik heat cured yang diuji menggunakan alat spektrofotometer optik, fotosel tipe BPY-47 dan microvolt digital. Data hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik menggunakan uji Oneway Anova dan uji HSD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh konsentrasi perasan daun teh hijau (Camellia sinensis) yang signifikan terhadap perubahan warna lempeng akrilik heat cured. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan pemakai gigi tiruan basis resin akrilik heat cured dalam membatasi konsumsi minuman teh hijau berlebihan karena akan mempengaruhi estetika gigi tiruannya