Daftar Isi:
  • Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi nosokomial (ECDC, 2013). Penyakit infeksi ini dapat diobati dengan pemberian antimikroba (Brooks et al, 2007). Namun saat ini, Pseudomonas aeruginosa mengalami resistensi terhadap beberapa antimikroba yang biasanya digunakan (CDC, 2013). Salah satu alternatif pengobatan adalah dengan memanfaatkan bahan aktif antimikroba dalam tanaman, seperti lidah mertua yang mengandung polifenol dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antimikroba ekstrak etanol daunlidah mertua terhadap Pseudomonas aeruginosa secara in vitro. Desain Penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium melalui metode sumuran untuk menentukan zona inhibisi yang terbentuk disekitar lubang sumuran. Ekstrak daun lidah mertua dibuat dengan ekstraksi maserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang dipakai yaitu 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% dengan empat kali pengulangan. Berdasarkan hasil penelitian, zona inhibisi terbentuk pada konsentrasi-konsentrasi yang digunakan tersebut. Hasil uji statistikmenunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak etanol daun lidah mertua terhadap diameter zona inhibisi yang terbentuk disekitar lubang dan semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun lidah mertua yang digunakan maka semakin besar diameter zona inhibisi dan sebaliknya. Diameter zona inhibisi yang terbentuk pada konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% berturut-turut adalah 7.3 mm, 7.5 mm, 7.6 mm, 8.4 mm, 9.0 mm dan 9.3 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalahekstrak etanol daunlidah mertua mempunyai efek antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa secara in vitro.