Daftar Isi:
  • Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah tingginya prevalensi kecacingan (35,3%) pada semua kelompok umur. Anak usia sekolah dasar merupakan golongan yang paling sering terkena infeksi cacingan dengan prevalensi sebesar 60-80%. Faktor resiko kecacingan adalah sanitasi lingkungan yang buruk termasuk lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan sekolah dengan angka infeksi cacingan pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunkan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3,4 dan 5 dari 12 Sekolah Dasar di Kecamatan Sukun dan 12 Sekolah Dasar di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Sampel penelitian adalah seluruh anggota populasi sejumlah 1537 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lingkungan sekolah dan pemeriksaan feses menggunakan metode Kato Thick Smear. Analisis statistik dilakukan dengan uji Korelasi Spearman.Hasil penelitian menunjukkan prevalensi penyakit cacingan siswa sekolah dasar di Kecamatan Sukun sebesar 4,1% dan 4,6% di Kecamatan Kedungkandang. Jenis cacing yang paling banyak adalah Ascaris lumbricoides (62,5% di Kecamatan Sukun dan 94,3% di Kecamatan Kedungkandang). Sanitasi lingkungan sekolah pada Kecamatan Sukun dan Kedungkandang baik. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna (p=0,087) antara sanitasi lingkungan sekolah dengan angka kecacingan pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Sukun dan Kedungkandang Kota Malang tahun 2014. Disarankan mengaktikan kegiatan di sekolah, seperti UKS dan edukasi kesehatan yang bertujuan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa untuk mencegah kecacingan.