Daftar Isi:
  • Penyakit Kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit kardiovaskuler bermula dari proses aterosklerosis. Beberapa faktor resiko berhubungan dengan proses aterosklerosis, seperti faktor genetik, dan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan diet tinggi lemak yang menyebakan kondisi dislipidemia pada tubuh. Kondisi displipidemia berhubungan dengan pembentukan radikal bebas dan kondisi pro-inflamasi. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) banyak dikenal karena aktivitas farmakologinya yang beragam, seperti antioksidan dan antiinflamasi maka ekstrak kulit manggis diperkirakan dapat menekan proses aterosklerosis melalui penurunan kadar H2O2 dan ekspresi VCAM-1, sebagai variabel penelitian, dan kemudian mencegah perkembangan aterosklerosis menjadi penyakit kardiovaskuler. Peneitian ini menggunakan 20 tikus putih (Rattus novergicus) jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok (n=4), yaitu kelompok yang diberi diet normal selama tiga bulan sebagai kontrol negatif, kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama tiga bulan sebagai kontrol positif, dan tiga kelompok lain yang diberi diet tinggi lemak pada bulan pertama lalu ditambahkan ekstrak kulit manggis sebesar 200, 400, dan 800 mg/kg berat badan(BB)/hari selama dua bulan berikutnya. Metode ekstraksi menggunakan metode ekstraksi etanolik. Analisis H2O2 dilakukan dengan Colorimetric Hidrogen Peroxide Kit dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) reader pada panjanggelombang570nm. Analisis VCAM-1 dilakukan dengan metode immunofluorescence yang diamati dibawah Confocal Laser Scaning Microscope (CLSM), dan kemudian dikuantifikasi dengan software Olymphus fluoview 1,7A software. Uji analysis of variance (ANOVA), Duncan post-hoc test, dan korelasi Pearson digunakan untuk menentukan derajat signifikansi dan hubungan dosis ekstrak kulit manggis dengan kadar H2O2 dan ekspresi VCAM-1. Uji ANOVA menunjukan beda signifikan (p < 0.05) untuk kedua variabel. Uji Duncan post-hoc test menunjukan beda signifikan mulai pada dosis ekstrak kulit manggis 400 mg/kgBB/hari untuk kedua variabel. Uji korelasi Pearson menunjukan korelasi negative yang kuat pada hubungan dosis ekstrak kulit manggis dengan kadar H2O2 (r = -0.707), namun tidak dengan ekspresi VCAM-1 (p = -0.347). Penelitian terkait dengan dosis optimal ektrak kulit manggis dalam menekan kadar VCAM-1 perlu dilakukan untuk mendukung bukti kemampuan ekstrak kulit manggis sebagai suplemen pencegah penyakit kardiovaskuler