Daftar Isi:
  • Serat makanan totalterdiri atas serat larut air dan serat tidak larut air, merupakan komponen bahan pangan nabati yang dapat dimakan, resisten terhadap pencernaan dan absorpsi pada usus halus manusia. Konsumsi serat dapat berdampak positif terhadap kesehatan, salah satunya dapat menurunkan Indeks Massa Tubuh (IMT) melalui penurunan berat badan. IMT yang tinggi, yaitu >23,0 kg/m2 menunjukkan status gizi berada pada kondisi gizi lebih. Wanita Usia Subur (WUS) dengan kondisi gizi lebih dapat memberikan dampak pada siklus reproduksi wanita, seperti infertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan serat makanan total dengan IMT pada WUS suku Madura di kecamatan Kedungkandang kota Malang. Penelitian observasional dengan pendekatancross sectionaldilaksanakan pada sampel Wanita Usia Subur usia 18-44 tahun suku Madura di kecamatan Kedungkandang kota Malang, selama Februari-Juni 2014. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling hingga diperoleh sejumlah 91 responden. Pengukuran tinggi badan dan berat badan dilakukan untuk memperoleh data IMT, sedangkan data asupan serat makanan total diperoleh dengan metode weighed food record pada satu hari biasa dan satu hari akhir pekan. Analisis data menggunakan program Nutrisurvey 2007, kemudian dilakukan uji lanjutan dengan SPSS for Windows 16. Berdasarkan uji korelasi Pearson, diperoleh hubungan positif yang sangat lemah dan tidak signifikan antara asupan serat makanan total dengan nilai IMT (p= 0,255 dan r= 0,121).