Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara tropis dan berkembang yang masih memiliki masalah kesehatan, salah satunya adalah cacing perut yang penularannya melalui tanah. Infeksi cacing usus ini dapat ditemukan pada berbagai golongan umur, namun lebih sering ditemukan pada anak balita dan usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat higiene perorangan dengan kejadian kecacingan pada siswa sekolah dasar negeri di Kecamatan Sukun Kota Malang tahun 2014. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – November 2014 di 12 sekolah dasar negeri di Kecamatan Sukun Kota Malang. Sampel penelitian berjumlah 100 siswa yang dipilih menggunakan metode proporsional systematic random sampling. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan feses dengan metode Kato thick smear dan kuisioner. Komponen higiene perorangan adalah kebiasaan cuci tangan, kebiasaan tidak makan makanan mentah, kebiasaan mandi, kebiasaan buang air besar (BAB), kebersihan kuku, kebiasaan menggunakan alas kaki, dan kebiasaan mengonsumsi obat cacing Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji logistic regression dengan SPSS versi 16.0. Kejadian kecacingan pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Sukun adalah sebanyak 25 siswa (25%). Hasil uji chi-square pada 100 responden didapatkan bahwa seluruh komponen dari higiene perorangan memiliki p value > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat higiene perorangan dengan kejadian kecacingan pada siswa sekolah dasar. Hasil uji regresi logistik didapatkan p value dari kebersihan kuku dan kebiasaan mengonsumsi obat cacing masing-masing adalah >0,05. Sehingga tidak terdapat pengaruh antara kebersihan kuku dan konsumsi obat cacing dengan kejadian kecacingan.