Pengaruh Protein Lec A Bakteri Staphylococcus aureus Terhadap Peningkatan IgG Sebagai Kandidat Vaksin Amoebiasis Pada Hewan Coba Rattus norvegicus Galur Wistar
Daftar Isi:
- Amoebiasis adalah suatu keadaan terdapatnya Entamoeba histolytica dengan atau tanpa manifestasi klinik dan disebut sebagai Food Borne Disease. Staphylococcus aureus memiliki kemiripan struktur protein yang sama dengan Entamoeba histolytica yaitu Gal/GalNAc lectin yang secara spesifiknya merupakan rekombinan protein pada Gal/GalNAc lectin yang disebut Lec A. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh bukti bahwa Lec A bakteri Staphylococcus aureus dapat meningkatkan kadar IgG pada keadaan amoebiasis yang disebabkan oleh Entamoeba Histolytica. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen murni secara in vivo menggunakan rancangan Randomized Pre-Post Test Controlled Group Design. Tikus wistar sebagai hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: Kontrol Negatif (tanpa perlakuan), Kontrol Positif (induksi trophozoite Entamoeba histolytica), P1 (Lec A 0,1cc/KgBB + induksi trophozoite Entamoeba histolytica); P2 (Lec A 0,15cc /KgBB + induksi trophozoite Entamoeba histolytica); P3 (Lec A 0,2cc/KgBB + induksi trophozoite Entamoeba histolytica). Pengukuran IgG menggunakan metode ELISA. Dari hasil penelitian diperoleh hubungan yang signifikan antara kadar IgG dengan dosis Lec A setelah masa vaksinasi dan setelah induksi Entamoeba histolytica. Dosis Lec A 0.2 cc/KgBB secara signifikan mampu meningkatkan IgG. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Lec A bakteri Staphylococcus aureus terbukti mampu meningkatkan IgG tikus wistar.