Daftar Isi:
  • Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bentuk batang (basil) dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tuberkulosis ditularkan melalui air ludah atau dahak penderita yang mengandung bakteri tuberkulosis. Orang sehat yang menghirup udara yang terkontaminasi dahak dari penderita dengan bakteri tuberkulosis kemudian akan jatuh sakit. Bakteri tuberkulosis kemudian akan membentuk fokus primer/fokus Ghon pada paru-paru orang tersebut. Fokus primer nantinya dapat pecah dan masuk ke peredaran darah dan/atau limfe ke seluruh tubuh. Bila bakteri dapat bertahan hidup, bakteri tuberkulosis bisa masuk ke sistem saraf pusat terutama otak. Infeksi tuberkulosis di otak dapat menyebabkan mikroglia mengeluarkan faktor-faktor inflamasi seperti Tumor Necrosis Factor alpha (TNF-α) dan Interleukin 1 beta (IL-1β) muncul sebagai respon imun tubuh. Faktor-faktor inflamasi tadi nantinya dapat memicu mikroglia untuk mengeluarkan Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) agar dapat meregenerasi sel yang nekrosis atau apoptosis karena inflamasi. MMP-2 terbukti memiliki peranan penting dalam infeksi tuberkulosis di otak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana ekspresi MMP-2 pada jaringan otak mencit yang tidak terinfeksi tuberkulosis, terinfeksi tuberkulosis dengan masa inkubasi 8 minggu, dan 16 minggu. Penelitian ini bersifat semikuantitatif dengan membandingkan jumlah ekspresi MMP-2 pada 3 kelompok sampel. Pengamatan ekspresi MMP-2 pada jaringan sel otak mencit dilakukan dengan metode pewarnaan imunohistokimia yang dilihat pada mikroskop dengan perbesaran 400x. Sel otak yang mengekspresikan MMP-2 akan berwarna coklat pada inti, sitoplasma, dan dinding sel. Hasil yang diperoleh adalah ekspresi MMP-2 semakin menurun apabila masa inkubasi infeksi tuberkulosis semakin lama. Namun, ekspresi MMP-2 tidak menurun setelah masa inkubasi bakteri tuberkulosis lebih dari 8 minggu.