Daftar Isi:
  • Insiden dan prevalensi Lupus Eritematosus Sistemik (LES) cenderung meningkat akhir-akhir ini. Disregulasi sistem imun memegang peranan penting dalam patogenesis LES. Vitamin D mampu bertindak sebagai immunomodulator terhadap sel-sel imun, salah satunya netrofil. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar vitamin D serum dengan jumlah pembentukan NETs pada pasien LES. Kami mengobservasi 22 pasien LES wanita dan 10 kontrol wanita sehat yang sesuai dari SMF. Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Kadar serum vitamin D (25OH)D) diukur menggunakan ELISA, pembentukan NETs dilakukan secara in vitro yakni diinduksi dengan pemberian Phorbol Myristate Acetate (PMA). Selanjutnya persentase peningkatan pembentukan NETs melalui absorbansi MPO-DNA selama NETosis diukur menggunakan ELISA. Hasil penelitian ini menunjukan kadar serum vitamin D pada pasien LES secara signifikan lebih rendah dibanding kontrol sehat (22,17 (4,401) vs. 30,89 (1,247) ng/ml, p : 0.000). Sedangkan, jumlah pembentukan NETs (%) pada pasien LES lebih tinggi dibanding kontrol sehat ( 129,53 (24,28) vs 112,38 (7,54) %, p : 0.006 ). Tidak ada hubungan antara kadar vitamin D dengan pembentukan NETs ( r = -0,230 , p=0,302). Kesimpulan dari penelitian ini, tidak ada hubungan antara kadar vitamin D serum dengan jumlah pembentukan NETs melalui MPO-DNA pada pasien LES. Dari hasil penelitian ini, masih perlu penelitian lebih lanjut yang mengkorelasikan hubungan antara kadar vitamin D dengan komponen NETs yang lain pada pasien LES.