Daftar Isi:
  • Shigella dysenteriae merupakan bakteri batang Gram negatif yang bersifat aerob atau fakultatif anaerob dari famili Enterobacteriaceae yang dapat menyebabkan disentri basiler atau penyakit shigellosis. Shigella dysenteriae telah dilaporkan resisten terhadap berbagai macam antibiotik seperti ampisilin, tetrasiklin, streptomisin, dan kloramfenikol. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengobatan dalam mengatasi bakteri Shigella dysenteriae. Salah satunya dengan menggunakan tanaman hias sekaligus obat seperti daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata var.Laurentii). Daun lidah mertua memiliki kandungan aktif yang diduga dapat menjadi antibakteri seperti saponin, tanin dan polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ekstrak etanol daun lidah mertua terhadap Shigella dysenteriae secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan dilusi tabung untuk menentukan KHM (Kadar Hambat Minimal) dan KBM (Kadar Bunuh Minimal). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Shigella dysenteriae yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian yaitu 3.75% v/v, 5% v/v, 6.25% v/v, 7.5% v/v, dan 8.75% v/v dengan empat kali pengulangan, sedangkan konsentrasi Shigella dysenteriae adalah 106CFU/ml. Hasil uji statistik menunjukan bahwa ekstrak etanol daun lidah mertua, secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan Shigella dysenteriae (Kruskal Wallis, p<0.05) dan terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun lidah mertua dengan penurunan jumlah pertumbuhan koloni Shigella dysenteriae (Spearman rho = -0.975, p = 0.000). KHM ekstrak etanol daun lidah mertua terhadap Shigella dysenteriae adalah 7.5% v/v dan KBM-nya adalah 8.75% v/v. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun lidah mertua memiliki efek antibakteri terhadap Shigella dysenteriae secara in vitro.