Daftar Isi:
  • Salah satu prinsip penelitian hewan coba adalah refinement, memberikan hewan coba akses makanan dan minuman yang sesuai kebutuhannya. Sehingga dibutuhkan penerapan diet standar untuk hewan coba. Umumnya Diet standar yang diberikan pada Rattus norvegicus strain wistar ada dua macam yaitu diet normal standar PAR-S dan diet normal standar AIN-93M. Kedua diet tersebut memiliki kandungan zat gizi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar trigliserida serum pada kelompok diet normal standar PAR-S dan diet normal standar modifikasi AIN-93M. Studi eksperimental menggunakan Randomized control Group postest design dilakukan terhadap tikus Wistar jantan di Labolatorium Biosains Universitas Brawijaya selama 12 minggu. Sampel dipilih dengan cara RAL (Rancangan Acak Lengkap) dibagi dalam dua kelompok dengan jumlah total 32 tikus wistar. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kadar trigliserida serum tikus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata asupan kelompok diet normal standar PAR-S 41,56 ± 5,53 g/hari, sedangkan diet normal standar AIN-93M 10,41 ± 1,18 g/hari. Hasil kadar trigliserida serum berbeda signifikan pada kedua kelompok (uji T, p<0,05), rata-rata kadar trigliserida serum pada kelompok diet normal standar PAR-S 74,88 ± 34,2 mg/dL, dan rata-rata kadar trigliserida serum pada kelompok diet normal standar AIN-93M 47,44 ± 27,09 mg/dL. Kesimpulan penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan kadar trigliserida serum dikarenakan perbedaan jumlah asupan makanan, sehingga kandungan zat gizi yang diterima masing-masing kelompok berbeda.