Daftar Isi:
  • Lalat Musca merupakan vektor mekanis dari berbagai penyakit. Pemberantasan lalat dengan insektisida organik sintetik dapat merangsang terjadinya adaptasi diri serangga terhadap insektisida yang akan diturunkan ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya insektisida alternatif yang lebih aman bagi lingkungan. Salah satunya adalah dengan menggunakan daun ceremai (Phillantus acidus L.). Kandungan aktif daun ceremai yang diduga bermanfaat sebagai insektisida adalah golongan saponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi insektisida ekstrak daun ceremai terhadap lalat Musca sp. dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni dengan menggunakan metode post test only control group design. Pengulangan dilakukan sebanyak 4 kali pada interval waktu yaitu jam ke-1, jam ke-2, jam ke-3, jam ke-4, jam ke-5, jam ke-6, dan jam ke-24. Sampel yang digunakan adalah 10 ekor lalat Musca sp dewasa tiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu konsentrasi ekstrak daun ceremai sebesar 5 %; 7,5 %; 10%; dan kontrol positif (larutan malathion 0,28%). Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi insektisida maksimal sebesar 100% pertama kali dicapai oleh konsentrasi ekstrak 10% pada jam ke-24, kemudian disusul oleh konsentrasi 7,5% dengan potensi puncak 92,5%, dan konsentrasi 5% dengan potensi puncak 80%. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan hasil r =0.696 terhadap waktu dan r =0,444 terhadap kosentrasi, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat sampai sedang dan arah yang positif antara besar konsentrasi ekstrak daun ceremai dan lamanya waktu pengamatan dengan potensi insektisida. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ekstrak daun ceremai dapat berpotensi sebagai insektisida terhadap lalat Musca sp dewasa. Potensi insektisida tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi, tetapi juga dipengaruhi oleh lamanya waktu pengamatan