Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana) terhadap Sel Hepar Tikus (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Daftar Isi:
- Salah satu tanaman yang kini banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal di Indonesia adalah manggis (Garcinia mangostana Linn). Kulit manggis banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal karena kandungan zat aktifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik dari pemberian ekstrak kulit manggis secara subkronik terhadap gambaran sel hepar tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar. Studi ini menggunakan metode randomized post test only controlled group design. Hewan coba dipilih secara acak kemudian dibagi dalam 5 kelompok yakni kelompok kontrol (aquades) serta kelompok perlakuan yang diberi ekstrak kulit manggis dosis 200 (P1), 400 (P2), 800 (P3), dan 1600 mg/kgBB (P4) per oral selama 14 minggu. Pengamatan gambaran sel hepar dilakukan dengan pengecatan hematoksilin-eosin di bawah mikroskop scan dot slide. Kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan gambaran histopatologi yang signifikan (p) < 0,05. Semakin tinggi dosis ekstrak kulit manggis yang diberikan, semakin tinggi rerata gambaran sel hepar yang mengalami degenerasi parenkim, degenerasi hidropik, dan nekrosis, sedangkan rerata gambaran hepatosit normal semakin rendah. Pemberian ekstrak kulit manggis dosis rendah (mulai dosis 200 mg/kgBB) mengakibatkan jejas degenerasi parenkim dan hidropik terhadap sel hepar, sedangkan dosis tinggi (mulai dosis 1600 mg/kgBB) mengakibatkan jejas nekrosis terhadap sel hepar. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis pada dosis dan waktu yang diujikan menimbulkan toksisitas subkronis pada sel hepar tikus.