Daftar Isi:
  • Nyamuk Culex sp. merupakan vektor biologis Filariasis, Japanese B encephalitis, dan demam Chikungunya yang masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Salah satu cara pemberantasan nyamuk yang paling sering adalah menggunakan insektisida kimiawi, tetapi dilaporkan terjadi resistensi vektor nyamuk. Oleh karena itu, diperlukan insektisida alternatif yang lebih aman yaitu menggunakan tumbuhan, salah satunya akar alang - alang (Imperata cylindrica). Kandungan akar alang - alang (Imperata cylindrica) yang diduga berpotensi sebagai insektisida adalah flavonoid dan isoeugenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi insektisida ekstrak etanol akar alang - alang (Imperata cylindrica) dalam membunuh nyamuk Culex sp. Sampel yang digunakan adalah 25 ekor nyamuk Culex sp. tiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu ekstrak akar alang - alang sebesar 30%, 40%, 50%, kontrol negatif (Aquades), dan kontrol positif (larutan malathion 0,28%) yang disemprotkan sekali di dalam tiap kandang perlakuan. Pengulangan dilakukan 4 kali pada interval waktu pengamatan yaitu jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-24. Hasil yang didapatkan menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara konsentrasi ekstrak akar alang-alang dengan potensi insektisida. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak akar alang – alang (Imperata cylindrica) maka potensi insektisida semakin besar. Meskipun begitu, ekstrak etanol akar alang - alang (Imperata cylindrica) kurang efektif sebagai insektisida terhadap nyamuk Culex sp. dikarenakan tingginya konsentrasi ekstrak yang dibutuhkan.