Korelasi Pembentukan Neutrophile Extracellular Traps (NETs) terhadap Kadar Antibodi Anti dsDNA pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik
Daftar Isi:
- Neutrofil dari pasien LES memiliki kemampuan lebih dalam memproduksi neutrophile extracellular traps (NETs) terutama sebagai respon terhadap kompleks antibodi. NETs mampu mengeluarkan substansi bakterisidal protein imunostimulasi, dan autoantigen seperti LL-37, IL-17, dan dsDNA. Dengan demikian, NETosis pada jaringan berhubungan dengan peningkatan anti dsDNA pada serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi pembentukan NETs dengan kadar antibodi anti dsDNA pada pasien lupus Eritematosus Sistemik. Pengambilan sampel secara purposive pada 28 pasien LES yang diperoleh dari Poli Rheumatologi bagian Penyakit Dalam dan ruang rawat inap Penyakit Dalam di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Seluruh subyek diperiksa kadar pembentukan NETs dan kadar anti dsDNA. Kadar pembentukan NETs diukur melalui peningkatan persentasi absorbansi MPO-DNA yang dikeluarkan oleh neutrofil saat NETosis dibandingkan dengan neutrofil yang tidak diinduksi PMA menggunakan metode ELISA. Kadar antibodi anti dsDNA diukur dengan metode ELISA. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji korelasi spearman dengan bantuan program SPSS 17.0. Signifikansi statistik ditetapkan jika nilai p < 0,05. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya korelasi antara pembentukan NETs yang diukur melalui kadar MPO-DNA dengan kadar antibodi anti dsDNA pada pasien lupus Eritematosus Sistemik (r: -0,127, p: 0,519). Eksternalisasi antigen oleh NETs ikut menyumbang peran dalam terbentuknya antibodi anti dsDNA pada pasien LES namun, mungkin terdapat faktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi tingginya kadar antibodi anti dsDNA. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat korelasi antara pembentukan NETs yang diukur melalui kadar MPO-DNA secara in vitro dengan kadar anti dsDNA pada pasien lupus eritematosus sistemik.