Daftar Isi:
  • Kanker kolon dapat terjadi karena proses inflamasi kronis di kolon yang biasa disebut Colitis Associated Colon Cancer (CAC). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh aktivasi jalur cyclooxygenase-2 (COX-2), inflamasi kronis serta agen-agen proinflamasi yang semakin memperparah inflamasi, merusak jaringan mukosa kolon, hingga mengarah pada keadaan prakanker atau displasia. Daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra) mengandung flavonoid yang tinggi terutama kuersetin sebagai antiinflamasi penghambat COX-2. Mekanisme kerja tersebut yang diharapkan mampu menghambat keberlanjutan proses inflamasi dinilai dengan indeks kerusakan histologi dan proporsi displasia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun benalu mangga terhadap penurunan Indeks kerusakan histologi dan displasia pada mencit model CAC. Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan metode randomized post test only controlled group design. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok: 2 kelompok Kontrol (positif dan negatif) dan 3 kelompok dengan dosis 0,125 mg/gBB; 0,25 mg/gBB; dan 0,5 mg/gBB. Setelah AOM dan DSS diinduksikan, dosis diberikan mulai minggu ke-6 sampai minggu ke-14. Pada minggu ke-15 dilakukan pembedahan, pembuatan preparat histologi kolon dengan pewarnaan HE dan dianalisa di bawah mikroskop untuk menilai indeks kerusakan histologi dan displasia yang terjadi. Hasil ANOVA menunjukkan hasil indeks kerusakan histologi yang signifikan, p = 0.004 (p < 0.05). Hasil proporsi displasia juga menunjukkan adanya penurunan proporsi dari kontrol positif ke kelompok berikutnya. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun benalu mangga mampu menurunkan indeks kerusakan histologi dan displasia pada mencit model CAC.