Hubungan Frekuensi dan Tingkat Konsumsi Energi dalam Sarapan dengan Gizi Lebih pada Remaja Putri di SMA Negeri 3 Malang
Daftar Isi:
- Keadaan gizi lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kebiasaan makan (termasuk sarapan) meliputi frekuensi dan jumlah energi dalam sarapan. Konsumsi sarapan secara teratur dan dalam jumlah energi yang cukup dapat mencegah timbulnya gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan frekuensi dan tingkat konsumsi energi dalam sarapan dengan gizi lebih. Desain penelitian ini adalah crossectional study. Subjek (n = 32 remaja putri) dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja putri di SMA Negeri 3 Malang memiliki frekuensi sarapan yang jarang yaitu 38% dan tingkat konsumsi energi dalam sarapan sebagian besar tergolong rendah yaitu sebanyak 69% responden. Analisa Chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi sarapan dengan gizi lebih (p =0,157), juga tidak terdapat hubungan tingkat konsumsi energi dalam sarapan dengan gizi lebih (p =0,861). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara frekuensi dan tingkat konsumsi energi dalam sarapan dengan gizi lebih pada remaja putri. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan edukasi terkait pola makan yang sehat untuk mencapai atau mempertahankan berat badan ideal bagi remaja putri.