Daftar Isi:
  • Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya, masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara sudah muncul masalah gizi lebih. Obesitas dan Overweight terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sukrosa dengan status gizi pada remaja putri gizi lebih di SMA Negeri 3 Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional terhadap 32 remaja putri yang didapatkan dengan purposive sampling. Variabel yang diukur pada penelitian ini yaitu asupan sukrosa dengan metode SQ-FFQ dan status gizi (IMT/U) menggunakan metode Antropometri. Hasil penelitian menunjukkan 50% asupan sukrosa dalam kategori cukup dan nilai status gizi (IMT/U) 78,1% berada dalam kategori gizi lebih (overweight). Analisa hubungan antar variabel dengan menggunakan uji korelasi pearson terdapat hubungan yang positif antara asupan karbohidrat sederhana (sukrosa) dengan kejadian gizi lebih hubungan korelasinya bermakna (p = 0,028) dengan (r = 0,38) yang memiliki kekuatan korelasi lemah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penelitian ini menunjukkan semakin tinggi asupan karbohidrat sederhana (sukrosa), maka semakin tinggi kejadian gizi lebih pada remaja putri di SMA Negeri 3 Kota Malang.