Daftar Isi:
  • Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius di seluruh dunia dan sering diabaikan karena tidak menunjukkan gejala yang dapat dilihat sehingga disebut the silent killer. Prevalensi tekanan darah tinggi menurut World Health Organization (WHO) diprediksi akan meningkat sebanyak 60% pada tahun 2025. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan prevalensi hipertensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Tingginya prevalensi hipertensi pada wanita ternyata disebabkan oleh pengaruh gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi makanan cepat saji. Beberapa studi epidemiologi merekomendasikan konsumsi magnesium untuk menjaga tekanan darah. Desain penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional study dilakukan pada Wanita Usia Subur (WUS) bersuku madura, usia 18-44 tahun dengan tekanan darah prahipertensi dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan magnesium dengan tekanan darah (prahipertensi dan hipertensi). Asupan magnesium diperoleh dengan metode Weighed Food Record (WFR) selama 2 (dua) hari. Sampel dipilih dengan metode konsekutif (n=48). Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman pada taraf signifikansi <0,05. Asupan magnesium dari 70,8% responden (n=34) adalah defisit berat. Hubungan asupan magnesium dengan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai p >0,05. Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungan antara asupan magnesium dengan tekanan darah pada WUS yang mungkin disebabkan kurangnya pengulangan hari WFR sehingga belum dapat menggambarkan asupan magnesium WUS yang sebenarnya.