Daftar Isi:
  • Stroke adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke menempati urutan ketiga penyebab kematian di Indonesia. Seseorang dengan stroke akan mengalami gangguan klinis maupun sosial yang akan menyebabkan adanya perubahan kualitas hidup secara fisik dan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stroke infark terhadap kualitas hidup. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik studi cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dengan metode Judgemental Sampling. Sampel yang didapat adalah 41 orang, distribusi sampel 20 laki-laki dan 21 wanita, 23 sampel dibawah 60 tahun dan 18 sampel diatas 60 tahun, Lama menderita stroke dibawah 6 bulan sebesar 12 sampel dan diatas 6 bulan sebesar 29 sampel. Sampel berasal dari pasien stroke infark di Poli Neurologi RSSA Malang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, dan lama menderita stroke, sedangkan kualitas hidup secara fisik dan mental merupakan variabel terikat. Kualitas hidup dinilai menggunakan SF-36 Health Survey. Analisis yang dipakai menggunakan uji regresi linier. Hasil penelitian yang diperoleh signifikan pada determinan klinis yaitu lama menderita stroke di kedua domain kualitas hidup secara fisik (PHSS) dan mental (MHSS). Penghitungan statistik pada domain PHSS menghasilkan signifikansi dengan arah positif, menunjukkan bahwa semakin lama menderita stroke berpengaruh terhadap kualitas hidup yang lebih baik (p = 0,002). Hasil yang sama juga di peroleh pada domain MHSS (p = 0,042). Penelitian ini memberikan gambaran pemahaman mengenai kualitas hidup pasien stroke infark secara holistic dari bidang kualitas fisik dan mental. Dapat disimpulkan bahwa lama menderita stroke adalah determinan utama yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang paska stroke infark.