Daftar Isi:
  • Candida albicans adalah penyebab tersering infeksi jamur (30%-55% pada dewasa muda), dimana spesies ini menimbulkan infeksi opurtunistik dan bertanggung jawab dari setengah infeksi jamur pada manusia. Candida albicans merupakan flora normal pada kulit, selaput lendir, dan saluran cerna. Candida albicans biasanya diatasi dengan menggunakan antifungal polyene, azole, flucytosine, dan echynocandin. Obat-obatan tersebut mengganggu keutuhan membran ergosterol atau dinding sel jamur, yang pada akhirnya mengarah pada kematian Candida albicans. Salah satu alternatif terapi menggunakan herbal adalah dengan daun Ketepeng Cina (Cassia alata). Kandungan aktif daun ketepeng cina yang diduga bermanfaat sebagai antimikroba adalah flavonoid, alkaloid, terpenoid, tannin, dan saponin. Penelitian ini akan menjadi langkah awal untuk membuktikan efek antifungi ekstrak daun ketepeng cina terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans secara in vitro. Studi eksperimental berupa post test only control group design dilakukan terhadap Candida albicans dengan metode dilusi agar. Kelompok perlakuan yaitu kelompok jamur yang diberi ekstrak daun ketepeng cina dengan dosis 19%, 20%, 21%, 22%, 23% dan 24%. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa KHM ekstrak daun ketepeng cina adalah 24%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara dosis ekstrak daun ketepeng cina dengan pertumbuhan koloni Candida albicans (Kruskal Wallis 0.000, p < 0.05). Selanjutnya, terdapat relasi antara peningkatan jumlah konsentrasi ekstrak etanol daun ketepeng cina (Cassia alata) dengan penurunan pertumbuhan Candida albicans. Namun, penelitian lanjutan masih sangat dibutuhkan untuk mengembangkan potensi daun ketepeng cina secara in vivo