Daftar Isi:
  • Salah satu penyakit neurodegeneratif yang banyak diderita para lanjut usia adalah Parkinson. Beta glucan dari Saccharomyces cerevisae sangat potensial untuk digunakan sebagai terapi regeneratif penyakit Parkinson. Beta glucan dapat meningkatkan kadar Granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF) dalam tubuh. Peningkatan G-CSF ini dapat meningkatkan mobilisasi hematopoietic stem cells (HSCs) dari bone marrow ke jaringan yang rusak. Hematopoietic stem cells (HSCs) yang telah termobilisasi dapat meregenerasi dan berdiferensiasi menjadi sel-sel otak sehingga gejala Parkinson akan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian Saccharomyces cerevisae terhadap jumlah sel otak bagian substantia nigra tikus model Parkinson. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental in vivo menggunakan rancangan randomized post test only controlled group design. Ada lima kelompok yang menjadi sampel dalam penelitian ini, di mana terdapat 5 tikus di tiap kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, Kelompok Perlakuan 1 (Rotenone + Saccharomyces cerevisae 18 mg/kgBB), Kelompok Perlakuan 2 (Rotenone + Saccharomyces cerevisae 32 mg/kgBB), Kelompok Perlakuan 3 (Rotenone + Saccharomyces cerevisae 72 mg/kgBB) selama 4 minggu. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah jumlah sel otak pada bagian substantia nigra. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok perlakuan 3 (72 mg/kgBB) merupakan kelompok yang memiliki jumlah sel otak paling besar dibanding kelompok perlakuan yang lain. Data statistik yang didapatkan yaitu rerata jumlah sel otak pada kelompok kontrol negatif sebesar 192.00 sel; kontrol positif sebesar 116.80 sel; perlakuan 1 sebesar 135.40 sel; perlakuan 2 sebesar 140.80 sel; perlakuan 3 sebesar 161.80 sel. Hasil uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok yang signifikan (p<0,05), sementara hasil uji korelasi menunjukkan korelasi yang kuat antara dosis Saccharomyces cerevisae dengan jumlah sel otak substantia nigra tikus (r=0,818). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian Saccharomyces cerevisae mampu meningkatkan jumlah sel otak pada bagian substantia nigra otak tikus Strain Wistar model Parkinson secara signifikan. Peningkatan jumlah sel otak paling maksimal adalah setelah pemberian Saccharomyces cerevisae dosis 72mg/kgBB.