Daftar Isi:
  • Stroke merupakan penyebab kematian kedua tertinggi dan penyebab utama kecacatan di dunia. Sekitar 85% kejadian stroke merupakan stroke iskemik. Kadar glukosa darah yang tinggi terjadi pada 20-50% pasien stroke iskemik akut. Hiperglikemia dapat memperberat gangguan neurologis pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungankadar glukosa darah acakdengan keluaran stroke iskemik akut yang diukur dengan menggunakan NIHSS. Desain penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan kohort retrospektif yang menggunakan stroke registry pasien stroke iskemikfase akut di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sejumlah 38 pasien dilibatkan dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan pada penelitiaan ini adalah uji korelasi Spearman dan uji Chi-Square. Hasil uji korelasiSpearman menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara kadar glukosa darah acak dengan NIHSS keluar (p=0.548), tetapi antara kadar glukosa darah acak dengan NIHSS masuk menunjukkan hubungan yang bermakna (p = 0.011). Hasil uji Chi-Square antara kadar glukosa darah acak dengan NIHSS keluar menunjukkan hubungan yang tidak bermakna (p = 1), sebaliknya antara kadar glukosa darah acak dengan NIHSS masuk dan perbaikan menunjukkan hubungan bermakna (p = 0.024 dan p = 0.047). Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar glukosa darah acak saat masuk IGD dengan hasil keluaran klinis pasien stroke iskemik akut. Namun, kadar glukosa darah acak normal menunjukkan perbaikan yang lebih baik dan cenderung memiliki hasil keluaran yang lebih baik.