Daftar Isi:
  • Penyakit degeneratif disebabkan oleh konsumsi asam lemak trans berlebih pada makanan yang digoreng menggunakan minyak berulang. Minyak yang digunakan secara berulang mengandung jumlah asam lemak trans yang tinggi. Buah mengkudu mengandung antioksidan yang mampu mencegah pembentukan asam lemak trans dengan menghambat reaksi oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penggorengan dan penambahan sari mengkudu terhadap jumlah asam lemak trans. Penelitian ini menggunakan RAL Split Plot 4x5x2 . Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan sari mengkudu (0 ml, 45 ml, 50 ml, 55 ml) dan frekuensi penggorengan (G1, G2, G3, G4, G5). Variabel yang dinilai adalah jumlah asam lemak trans. Hasil penelitian menunjukan frekuensi penggorengan p=0.00 dan penambahan sari mengkudu p= 0.005 memiliki pengaruh secara signifikan terhadap jumlah asam lemak trans. Namun tidak terdapat interaksi antar kedua variabel p=0.71 terhadap asam lemak trans. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, frekuensi penggorengan berpengaruh terhadap penurunan jumlah asam lemak trans sedangkan penambahan sari mengkudu berpengaruh terhadap penurunan jumlah asam lemak trans namun tidak terdapat interaksi antar frekuensi penggorengan dan penambahan sari mengkudu terhadap jumlah asam lemak trans. Disarankan untuk menggunakan mengkudu yang benar-benar matang agar diperoleh sari mengkudu yang optimal.