Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Propolis Trigona sp Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In-Vitro
Daftar Isi:
- Staphylococcus aureus pada individu yang sehat sering ditemukan sebagai flora normal di rongga mulut, namun bila terjadi gangguan keseimbangan bakteri ini juga dapat menjadi penyebab infeksi pulpa. Propolis merupakan zat yang dihasilkan oleh lebah untuk melindungi sarangnya. Propolis bersifat desinfektan atau antibakteri sehingga mampu membunuh semua kuman yang masuk ke sarang lebah. Komponen utama dari propolis adalah flavonoid dan asam fenolat, termasuk caffeic acid phenylesthylester (CAPE). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas ekstrak propolis Trigona sp sebagai antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Penelitian ini dilakukan menggunakan design eksperimental laboratoris yaitu, metode tube dilution test. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Staphylococcus aureus yang dikultur oleh Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang. Sampel kemudian dibiakkan dan diberi ekstrak propolis Trigona sp dengan konsentrasi 1,4%, 1,2%, 1,0%, 0,8%, 0,6%, 0,4% dan 0,2%. Kemudian diinkubasi selama 24 jam lalu dihitung jumlah pertumbuhan koloni yang ada. Hasil dari penelitian didapatkan Kadar Hambat Minimum (KHM) dari ekstrak propolis Trigona sp adalah 1,0% dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) adalah 1,2%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak propolis Trigona sp dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro.