Daftar Isi:
  • Di Indonesia, penggunaan obat herbal telah dilakukan sejak lama. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal adalah kulit buah manggis (Garcinia mangostana). Ekstrak kulit manggis mengandung antioxidan yang memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan. Akan tetapi, obat yang dikonsumsi dapat memiliki efek toksik jika digunakan dalam konsentrasi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis pada embrio zebrafish. Studi eksperimental ini menggunakan simple randomized post test only control group design. Penelitian ini dilakukan dengan cara menempatkan embrio zebrafish pada 6-well. Setiap well berisi 30 embrio berumur 2 hpf ( 2 hour post fertilitation, 2 jam setelah fertilisasi). Terdapat kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan masing – masing diberi ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 750 μg/ml, 1000 μg/ml, dan 1250 μg/ml selama 24 jam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis pada konsentrasi 750 μg/ml, 1000 μg/ml, dan 1250 μg/ml memiliki rata – rata kematian 23±10%, 69±5,13160%, dan 100 %. Lethal Concentration 50 dengan menggunakan uji Probit menunjukkan hasil 716,33 ± 5 μg/mL dengan batas bawah 418,862 μg/ml dan batas atas 966,815 μg/ml. Efek toksik ekstrak kulit manggis yang diduga menyebabkan kematian adalah kelainan pericardium dan otak pada embrio zebrafish. Menurut kriteria toksisitas, ekstrak kulit manggis tergolong tidak toksik.