Daftar Isi:
  • Demam tifoid termasuk penyakit endemik yang menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella Typhi yang saat ini resisten terhadap sebagian besar antibiotik lini pertama. Eksplorasi dilakukan untuk mencari antibakteri yang efektif, salah satunya dengan memanfaatkan buah sawo mentah ( Manilkara zapota ) yang memiliki kandungan tannin, flavonoid dan saponin yang dipercaya mempunyai efek antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak buah sawo mentah ( Manilkara zapota ) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella Typhi secara in vitro . Sampel bakteri yang digunakan adalah bakteri Salmonella Typhi yang dimiliki oleh Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang yang berasal dari darah pasien Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Konsentrasi ekstrak yang dipakai adalah 6%, 5%, 4%, 3%, 2%, 1% dan 0%. Metode penelitian yang digunakan yaitu dilusi agar. Metode analisis yang digunakan yaitu Kruskal Wallis dengan p= 0,000. Hasil analisis Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara perubahan konsentrasi ekstrak buah sawo mentah terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella Typhi. Uji Korelasi Spearman menunjukkan dengan peningkatan konsentrasi ekstrak buah sawo mentah menyebabkan penurunan pertumbuhan bakteri Salmonella Typhi, r= -0,946. KHM ekstrak bua sawo mentah terhadap bakteri Salmonella Typhi didapatkan pada konsentrasi 5%. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu buah sawo mentah mempunyai efek antibakteri terhadap bakteri Salmonella Typhi secara in vitro .