Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Tingkat Aktifitas Fisik Terhadap Derajat Dysmenorrhea Primer pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Lawang
Daftar Isi:
- Dysmenorrhea merupakan gangguan ginekologi yang paling sering ditemukan pada remaja putri. Pada keadaan yang berat dysmenorrhea primer dapat menyebabkan gangguan terhadap aktivitas harian dan sekolah. Gangguan dysmenorrhea ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya obesitas dan tingkat aktifitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan tingkat aktifitas fisik terhadap derajat dysmenorrhea primer pada remaja putri di SMA Negeri 1 Lawang. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang. Berdasarkan uji analitik dengan Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000(ρ < 0.05) dan koefisien korelasi 0,545 pada hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan derajat dysmenorrhea primer dan pada hubungan tingkat aktifitas fisik dengan derajat dysmenorrhea primer didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,196 (ρ > 0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat korelasi positif antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan derajat dysmenorrhea primer yang artinya semakin meningkat nilai IMT responden maka semakin besar derajat dysmenorrhea primer yang dialami responden serta tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat aktifitas fisik dengan derajat dysmenorrhea primer. Dari hasil penelitian ini disarankan agar remaja putri sebaiknya lebih memperhatikan nilai IMT agar dipertahankan dalam batas normal. Selain itu diharapkan peran dari tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai dysmenorrhea primer agar remaja putri sadar dan peduli dengan kesehatannya sendiri.