Daftar Isi:
  • Bakteri Staphylococcus aureus merupakan flora normal dalam tubuh manusia. Namun bakteri ini dapat menjadi patogen dan menyebabkan infeksi jika imunitas individu menurun. Staphylococcus aureus sendiri memiliki mekanisme defensif dengan membentuk biofilm . Biofilm merupakan sekumpulan sel mikroorganisme yang melekat satu sama lain dan menempel pada permukaan suatu b enda dan sangat sulit dieradikasi dengan pemberian regimen antibiotik biasa. Namun pemberian antibiotik berlebihan dapat menimbulkan resistensi sehingga pengobatan akibat infeksi Staphylococcus aureus menjadi terhambat. Alternatif pengobatan untuk mengeradikasi biofilm mulai dikembangkan salah satunya melalui ekstrak tanaman. Salah satu tanaman yang diduga dapat menghambat pembentukan biofilm adalah teh hijau ( Camellia sinensis var.sinensis) karena kandungan katekin dan taninnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek teh hijau ( Camellia sinensis var.sinensis) sebagai penghambat pembentukan biofilm pada Staphylococcus aureus. Penelitian ini untuk penelitian eksperimental murni menggunakan metode dilusi tabung dengan 4 kali pengulangan. Pada masing-masing pengulangan digunakan 8 tabung dengan rincian satu tabung sebagai kontrol, dan tujuh tabung lainnya mendapat konsentrasi ekstrak teh hijau yang berbeda yakni 1,625%, 2,125%, 2,625%, 3,125%, 3,625%, 4,125%, dan 4,625%. Hasilnya, semakin tinggi konsentrasi teh hijau yang diberikan, semakin tipis pula cincin biofilm yang terbentuk. Hasil signifikan mulai terlihat pada pemberian konsentrasi 4,125%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ekstrak teh hijau dapat menghambat pembentukan biofilm Staphylococcus aureus dengan kadar hambat minimum yang diperlukan adalah konsentrasi 4,125%.