Daftar Isi:
  • S tunting Merupakan Masalah Gizi Kronik Yang Lebih Sulit Diperbaiki Dibandingkan Masalah Gizi Akut ( Wasting ) . S alah Satu Penyebab nya Adalah Pola Asuh Makan Yang Berhubungan Erat Dengan Intake Makanan Dan Status Gizi Balita. Desa Sumur Batu Mayoritas Penduduknya Pemulung Sampah. Tahun 2012, 50% Balita nya (N=70) Menderita Stunting . Penelitian Ini Bertujuan Meng analisis Hubungan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Indeks Tb/U. Jenis S tudi Analitik Observational Dengan Cross Sectional Design Melalui Pendekatan Kuantitatif - Kualitatif . S ebanyak 85 Sampel Dipilih Dengan Cara Purposive Sampling , Dibagi Menjadi Kelompok Kasus ( Stunting , N=28) Dan Kontrol (Normal, N=57) . I nforman In Depth Interview Studi Kualitatif Sebanyak 5 Orang . Data Kuantitatif Dianalisis Dengan Analisis Univariat, Bivariat (Uji Chi-Square ), Dan Rasio Prevalence (Rp) Pada Ci 95% (P<0,05). Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Tidak Ada Hubungan Signifikan Antara Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Indeks Tb/U (Uji Chi-Square , P>0,05); Rasio Prevalence (Rp) Sebesar 1,431 Artinya Balita Usia 36–59 Bulan Dengan Pola Asuh Makan Kurang Baik, Beresiko 1,431 Kali Lipat Menderita Stunting Daripada Balita Dengan Pola Asuh Makan Baik. Terdapat Berbagai Alasan Ibu Melakukan Pola Asuh Makan Yang Kurang Baik Terutama Ibu Balita Stunting . Kesimpulan Penelitian Adalah Pola Asuh Makan Tidak Berpengaruh Terhadap Status Gizi Indeks Tb/U, Tetapi Merupakan Faktor Resiko Positif (Berhubungan) Stunting Yang Dikemukakan Dengan Berbagai Alasan Ibu Dalam Pengasuhannya (Data Kualitatif).