Uji Potensi Ekstrak Etanol Daun Serai (Cymbopogon nardus) sebagai Antihelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro
Daftar Isi:
- Tingginya prevalensi kecacingan di Indonesia membutuhkan upaya penanganan yang efektif karena resiko yang dapat ditimbulkan terutama pada anak-anak seperti gangguan gizi, ileus obstruktif dan gangguan pertumbuhan. Banyak obat-obatan yang efektif untuk menangani kecacingan namun memiliki efek samping yang merugikan kesehatan dan harganya mahal, karena itu perlu dilakukan upaya pemanfaatan tanaman obat sebagai alternatif dalam pengobatan kecacingan. Serai ( Cymbopogon nardus ) diharapkan dapat menjadi salah satu obat alternative karena memiliki kandungan flavonoid, saponin dan sesquiterpene yang dipercaya memiliki daya antihelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antihelmintik ekstrak daun serai ( Cymbopogon nardus ) terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro, dengan mencari lethal time (LT 100 ) dan lethal concentration (LC 100 ) dari ekstrak etanol daun serai. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only controlled group design. Sampel terbagi atas 7 kelompok perlakuan dengan 5 kelompok perlakuan menggunakan ekstrak etanol serai konsentrasi 20%, 22,5%, 25%, 27,5% dan 30%, kontrol positif menggunakan pirantel pamoate 1% dan kontrol negatif menggunakan larutan PBS yang mengandung 1% bovine serum. Kematian cacing dinilai tiap periode pengamatan selama 24 jam dan selanjutnya data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov test dan uji homogenitas menggunakan levene test , dilanjutkan dengan analisis probit menggunakan program Minitab 15 . Hasil analisa probit menunjukkan LC100 ekstrak etanol daun serai ( Cymbopogon nardus ) adalah 29,17% sedangkan LT100 pada konsentrasi 30% adalah 10 jam 47 menit. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun serai memiliki efek antihelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro.