Daftar Isi:
  • Stres merupakan kondisi dimana seseorang mengalami ketidakseimbangan dalam dirinya disebabkan adanya hambatan untuk melakukan penyesuaian dengan kondisi dan lingkungannya. Ketika seseorang mengalami stres, maka ia akan mencari cara untuk meredakannya. Merokok adalah kebiasaan yang salah jika ditinjau dari dampaknya terhadap kesehatan. Tapi merokok merupakan salah satu pilihan bagi beberapa orang untuk mereduksi stres yang dialaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan frekuensi merokok pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini adalah penelitian non eksperimen dengan jenis penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang sebanyak 100 orang. Subjek penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Cluster Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala untuk mengetahui tingkat stres dan angket untuk mengetahui frekuensi merokok. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan analisa Product Moment dari Karl Pearson. Sedangkan uji reliabilitasnya menggunakan rumus alpha dengan bantuan komputer SPSS for Windows 14,00. Skala stres terdiri dari 20 item dan angket merokok terdiri dari 4 item. Setelah dilakukan try out, item yang valid pada skala stres adalah 20 item, butir item yang valid dari skala tersebut digunakan untuk penelitian. Untuk analisa data menggunakan teknik analisa Rank Spearman. Dari hasil analisa didapatkan hasil r = 0,406 ; p = 0,000 yang berarti bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat stres dengan frekuensi merokok mahasiswa.