Daftar Isi:
  • Jamur Candida albicans dikenal sebagai penyebab tesering infeksi pada vagina. Sekitar 70%-80%, Candida albicans menyebabkan infeksi yang tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik. Beberapa terapi yang dipakai untuk mengatasi kandidiasis ini banyak mengalami resistensi. Selain itu, obat antijamur memiliki efek samping yang mengganggu. Pengobatan yang efektif terus dicari dalam penemuan senyawa antifungi. Salah satunya adalah saponin, flavonoid dan tannin yang terdapat dalam daun marjoram (Origanum majorana L.) telah diduga sebagai senyawa antifungi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun marjoram terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in-vitro . Sampel diperoleh dari isolat Candida albicans di Laboratorium Mikrobiologi FKUB. Konsentrasi ekstrak yang dipakai yaitu 16%, 17%, 18%, 19%, 20%, 21%, 22%, dan KK. Metode yang digunakan adalah metode dilusi tabung. Hasil statistik one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak etanol daun marjoram terhadap jumlah koloni Candida albicans (p<0,05). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang erat antara konsentrasi ekstrak etanol daun marjoram dengan jumlah koloni jamur Candida albicans (Korelasi, r= -0,974; p<0,05). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun marjoram mempunyai efek antifungi terhadap jamur Candida albicans dengan Kadar Hambat Minimal 17% dan Kadar Bunuh Minimal 22%.