Daftar Isi:
  • Candida albicans (C. albicans) merupakan jamur tersering penyebab infeksi kandidiasis pada kulit atau mukosa. Penggunaan herbal yang memiliki zat kimia aktif sebagai antijamur dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan kandidiasis. Daun beluntas (Pluchea indica) merupakan salah satu tanaman herbal yang mempunyai efek antijamur yang tersusun dari tanin, flavonoid, dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica) dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro dengan melihat nilai KHM (Kadar Hambat Minimal) dan KBM (Kadar Bunuh Minimal). Penelitian ini menggunakan metode dilusi tabung dan menggunakan 6 konsentrasi dengan pengulangan 4 kali. Konsentrasi yang digunakan adalah 10%, 12%, 14%, 16%, 18%, dan 20%. Analisis data yang digunakan adalah One-way ANOVA, korelasi dan regresi dengan derajat kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pada perubahan konsentrasi ekstrak daun beluntas terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan KHM pada konsentrasi 16% dan KBM pada konsentrasi 20%. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun beluntas, maka akan semakin rendah pertumbuhan Candida albicans. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica) dapat memberikan efek antijamur terhadap Candida albicans secara in vitro dengan KHM pada konsentrasi 16% dan KBM pada konsentrasi 20%. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian tentang aplikasi klinis daun beluntas sebagai obat kandidiasis.