Daftar Isi:
  • Kasus drop out menjadi salah satu kendala keberhasilan program pemberantasan TBC. Penderita tersebut tidak sembuh sehingga menjadi sumber penularan bagi masyarakat sekitarnya. Pengetahuan tentang manajemen regimen terapi adalah hasil tahu terhadap pola pengaturan dan pengintegrasian program pengobatan penyakit dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi tujuan kesehatan. Tingkat pengetahuan yang rendah berisiko lebih dari 2x terjadi kegagalan pengobatan dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang manajemen regimen terapi terhadap kejadian drop out pada penderita Tuberkulosis di Kota Malang. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh penderita Tuberkulosis Paru di Kota Malang yang berjumlah 437 orang. Pengambilan sampel sebanyak 82 orang dilakukan dengan cluster random sampling. Analisis data dari uji Fisher didapatkan hasil nilai PR yang menunjukkan bahwa penderita TB yang mempunyai pengetahuan buruk beresiko 3,1x lebih besar untuk drop out dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan baik. Selang kepercayaan didapat 1,304 – 7,42 dan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang manajemen regimen terapi dengan kejadian drop out pada taraf signifikansi 5%. Kelompok dengan pengetahuan baik mempunyai angka drop out lebih rendah secara signifikan (19,6%; p = 0,017; x^2 hitung = 6,545).