Daftar Isi:
  • PMS (Pre Menstrual Syndrome) dialami sebagian besar perempuan pada usia subur setiap bulan pada siklus menstruasi, remaja merupakan salah satunya yang mengalami satu atau lebih gejala PMS. Salah satu gejala psikologis PMS yang muncul yaitu stres. Efek dari stress antara lain berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, hal ini dapat menganggu aktivitas belajar remaja. Dibutuhkan kemampuan untuk meminimalisir dampak stress, salah satunya kecerdasan emosional yang bisa berfungsi sebagai penyangga stress. Kecerdasan emosional suatu kemampuan untuk mengatur emosi dan mampu mengekspresikan emosi dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecerdasan emosional terhadap tingkat stress pada remaja yang mengalami PMS di SMA Negeri 4 Blitar. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling, sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 112 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan skala likert. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan kecerdasan emosional terhadap tingkat stres pada remaja yang mengalami PMS (p=0,039), dengan kekuatan korelasi sebesar -0,299. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional seseorang, maka semakin rendah tingkat stres yang dialami saat PMS.