Daftar Isi:
  • Formula enteral merupakan makanan berbentuk cair yang mengandung zat gizi dan diberikan melalui tube feeding. Formula enteral standar rumah sakit berbahan dasar susu tidak dapat diberikan pada penderita intoleransi laktosa. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pembuatan formula enteral berbahan baku tepung biji kecipir dan tepung jagung yang kaya protein sebagai alternatif pengganti formula enteral standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mutu produk (kadar air dan jumlah bakteri) formula enteral tepung kecipir - jagung selama penyimpanan yang dikemas dengan plastik LDPE dan PP. Kemasan plastik LDPE dan PP merupakan jenis plastik yang sering digunakan untuk mengemas produk tepung-tepungan. Studi eksperimental ini menggunakan taraf perlakuan komposisi yang terdiri dari 75% tepung biji kecipir dan 25% tepung jagung selama 40 hari penyimpanan pada suhu kamar. Pemeriksaan kadar air menggunakan metode thermogravimetri, sedangkan pemeriksaan jumlah bakteri menggunakan metode angka lempeng total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar air dan jumlah bakteri antara kemasan LDPE dan PP pada hari ke 40 (masing-masing p=0,71 dan p=0,76). Kadar air pada hari ke-0 adalah 5,86% b/b, sedangkan hari ke-40 adalah 7,5% b/b untuk kemasan LDPE dan 7,42% b/b untuk PP (syarat SNI 5% b/b). Jumlah bakteri pada hari ke-0 adalah 3,2x103 koloni/gram, sedangkan hari ke-40 adalah 3,2x104 koloni/gram untuk kemasan LDPE dan 3,6x104 koloni/gram untuk PP (syarat SNI 5x104 koloni/gram). Kesimpulan penelitian adalah kemasan plastik LDPE tidak berbeda dengan plastik PP. Meskipun kadar air formula enteral kecipir - jagung di atas SNI, namun jumlah bakteri formula enteral kecipir – jagung masih memenuhi SNI.