Daftar Isi:
  • Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang dapat disebabkan karena penurunan kemampuan sel beta pankreas untuk mensekresi insulin sebagai respon terhadap beban glukosa. Untuk mengatasi hal tersebut telah dilakukan pendekatan terapi makanan berbasis alam. Jamur tiram putih memiliki kandungan beta-glucan (β-Glucan) yang tinggi dimana pada mencit terbukti meningkatkan Granulocyte-Colony Stimulating Factor (G-CSF), sehingga dapat memperbaiki jaringan organ yang rusak, termasuk sel beta pankreas. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh pemberian snack dari jamur tiram putih (Pleorotus ostreatus) stick (Pleostick) terhadap kadar glukosa darah, pada tikus hasil induksi Multiple Low Dose-Streptozotocin (MLD-STZ) dosis 35 mg/kgBB. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan Post test Control Group Design, dilakukan pada 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama kontrol negatif (KN) adalah tikus dengan diet normal, kelompok ke-2 kontrol positif (KP) diberi diet tinggi lemak (High Fat Diet), dan kelompok ke-3 sampai ke-5 (P1, P2 dan P3) diberi Pleostick sebesar 7,5 g, 15 g, dan 30 g dengan dosis β-Glucan sebesar 100mg/kgBB, 200mg/kgBB dan 400mg/kgBB per oral setiap hari selama 30 hari. Kadar glukosa darah tikus diukur pada awal, setelah 2 bulan, dan akhir penelitian. Uji statistik yang digunakan One Way ANOVA dan Kruskall Wallis (p<0,05). Pemberian Pleostick pada tikus model DM Tipe 2 menunjukkan perubahan rata-rata kadar glukosa darah (p=0,036). Pemberian Pleostick menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan (p=0,008) pada kelompok P2. Penelitian ini menunjukkan pemberian snack dari jamur tiram putih (Pleostick) terbukti mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus.