Daftar Isi:
  • Karies merupakan suatu penyakit progresif dari jaringan keras gigi yang paling banyak ditemui di rongga mulut. Perawatan untuk gigi yang mengalami karies salah satunya dengan penumpatan. Salah satu bahan tumpatan yang melekat secara fisik dan kimia terhadap struktur gigi adalah semen ionomer kaca (SIK). Sejalan dengan waktu, SIK dikembangkan dengan mengkombinasikan material konvensional di dalamnya dengan resin monomer yang dikenal sebagai semen ionomer kaca modifikasi resin (SIKMR). Pada saat ini, dengan perkembangan teknologi nano, bahan tumpatan SIKMR juga tersedia dalam bentuk partikel nano yang disebut dengan semen ionomer kaca modifikasi resin nano (SIKMRn). Salah satu kelemahan bahan tumpatan SIK yaitu pada kebocoran tepi yang dapat mempengaruhi daya tahan tumpatan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan derajat kebocoran tepi pada tumpatan SIKMRn dan SIKMR. Penelitian ini menggunakan scanning electron micrograph (SEM) untuk melihat dan menghitung kebocoran tepi pada 2 kelompok sampel dengan masing-masing kelompok terdapat 9 sampel gigi premolar 1 rahang atas. Kelompok pertama ditumpat dengan tumpatan SIKMR sedangkan kelompok kedua ditumpat dengan tumpatan SIKMRn. Sampel disimpan dalam saliva buatan dan dilakukan thermocycling pada suhu 5oC, 37oC, dan 55oC sebanyak 250 siklus masing-masing 1 menit. Analisis data yang digunakan adalah uji t dua sampel bebas dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil uji statistik dengan uji t dua sampel bebas menunjukkan adanya kebocoran tepi pada dua kelompok sampel dan terdapat perbedaan yang signifikan pada kebocoran tepi kelompok pertama dan kedua (p = 0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat kebocoran tepi tumpatan SIKMR dan SIKMRn dimana kebocoran tepi SIKMRn terbukti lebih minimal dibandingkan kebocoran tepi tumpatan SIKMR secara in vitro.