Perbedaan Efektivitas Perendaman Lempeng Akrilik Heat Cured dalam Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) dan klorheksidin 0,2% terhadap pertumbuhan Candida albicans
Daftar Isi:
- Gigi tiruan digunakan untuk memperbaiki fonetik, efisiensi pengunyahan, oklusi dan estetika. Bahan yang digunakan untuk pembuatan gigi tiruan salah satunya adalah resin akrilik heat cured. Pemakaian gigi tiruan yang tidak dijaga kebersihannya dapat menimbulkan infeksi. Lempeng gigi tiruan yang menghadap mukosa dapat terkontaminasi oleh Candida albicans yang merupakan faktor pemicu terjadinya denture stomatitis, karena karakteristik mikroporositas permukaan lempeng akrilik sehingga sulit dibersihkan. Pencegahan infeksi Candida albicans pada umumnya dilakukan dengan cara merendam di dalam larutan desinfektan seperti klorheksidin 0,2%. Penggunaan tanaman obat tradisional yaitu daun salam dalam bentuk rebusan dapat dijadikan alternatif sebagai anti jamur, dengan kandungan tannin, flavonoid, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas perendaman lempeng akrilik heat cured dalam rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) dan klorheksidin 0,2% terhadap pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini menggunakan post-test only control group design pada lempeng uji yang telah terkontaminasi Candida albicans. Lempeng uji direndam selama 30 menit masing-masing berjumlah 9 lempeng pada NaCl 0,9%, rebusan daun salam 80%, klorheksidin 0,2% dan dibenihkan pada Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA). Koloni Candida albicans yang terbentuk dihitung menggunakan colony counter (CFU/ml). Analisis data menggunakan metode Oneway Anova dan dilanjutkan uji Post Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna jumlah koloni Candida albicans antara perendaman lempeng akrilik heat cured dalam daun salam dan klorheksidin 0,2%. Kesimpulan penelitian ini adalah rebusan daun salam memiliki efektivitas yang sama dengan klorheksidin dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans.