Daftar Isi:
  • Terbentuknya foam cell pada dinding pembuluh darah merupakan awal dari terjadinya aterosklerosis. Foam cell dapat terbentuk akibat meningkatnya konsentrasi kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) dalam darah yang pada akhirnya menyebabkan penimbunan LDL pada tunika intima, sehingga meningkatkan kerentanannya untuk teroksidasi. Proses tersebut dapat dihambat dengan adanya fitosterol dan antioksidan, salah satu tanaman yang memiliki kandungan fitosterol dan antioksidan yang tinggi adalah daun katuk (Sauropus adrogynus (L.) Merr). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun katuk terhadap jumlah foam cell di lapisan intima dinding aorta tikus jantan (Rattus norvegicus strain Wistar) yang diberi diet tinggi lemak. Desain penelitian yang digunakan adalah Post test Control Group, dilakukan pada 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama K (-) adalah tikus dengan diet normal (kontrol negatif), kelompok ke-2 K (+) diberi diet tinggi lemak (kontrol positif), dan kelompok ke-3 sampai ke-5 (P1, P2 dan P3) diberi diet tinggi lemak dengan substitusi tepung daun katuk 2,4 gram, 3,6 gram dan 4,8 gram selama 60 hari. Parameter yang diukur adalah jumlah foam cell pada dinding aorta tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah foam cell tertinggi terdapat pada kelompok K (+) yaitu sebanyak 15,08 foam cell per lapang pandang sedangkan jumlah foam cell terendah diantara kelompok perlakuan terdapat pada kelompok P2 yaitu sebanyak 10,95 foam cell per lapang pandang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: pemberian tepung daun katuk sebanyak 3,6 gram dapat menurunkan jumlah foam cell di lapisan dinding aorta tikus Wistar Jantan, namun hasil uji statistik ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan [p=1,79 (p>0,05)].