Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Bagian Hulu DAS Ciliwung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Main Author: Razianto, Muhamad Zakaria
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12454/
Daftar Isi:
  • Aktivitas alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan arahan fungsi kawasan berdampak buruk bagi DAS Ciliwung, misalnya bencana longsor, penurunan tinggi muka air akibat sedimentasi dan banjir dengan kandungan lumpur pada bagian hilir sudah sering terjadi di DAS Ciliwung. Oleh sebab itu dibutuhkan penanganan lebih dini pada bagian hulu DAS Ciliwung. Pada skripsi ini mengkaji analisis limpasan, erosi dan sedimentasi pada DAS Ciliwung bagian Hulu dengan menggunakan model ArcSWAT 2012 dan data input peta digital (jenis tanah, Digital Elevation Model dan tata guna lahan tahun 2007,2011,2013 – 2015) yang di dapat dari Balai Pengelolaan DAS Citarum – Ciliwung. Dari hasil kajian ini dapat diketahui bahwa dengan terjadinya perubahan tata guna lahan dari tahun 2007 sampai dengan 2015 menghasilkan rata – rata limpasan sebesar 140.84 mm/tahun, laju erosi sebesar 66.28 ton/ha/tahun dan sedimentasi sebesar 43143.41 m3. Berdasarkan hasil analisis Indeks Bahaya Erosi (IBE) untuk menentukan tingkat kekritisan lahan, DAS Ciliwung Hulu seluas 15099.12 ha memiliki 3 kriteria tingkat kekritsan lahan, yaitu lahan semi kritis dengan luas 925.74 ha (6.13% luas DAS), lahan kritis dengan luas 8662.5 ha (57.37% luas DAS) dan lahan super kritis dengan luas 5510.88 ha (36.5% luas DAS). Usaha konservasi metode tata guna lahan baru (skenario) Dengan analisa arahan fungsi kawasan dan metode mekanis (checkdam) menghasilkan penurunan yang dibagi dalam dua kategori, pertama dalam kurun waktu 15 tahun dengan metode skenario menghasilkan limpasan sebesar 97.87 mm/tahun (menurun 30.51%), laju erosi 30.03 ton/ha/tahun (menurun 54.69%) dan sedimentasi sebesar 14.944.05 m3 (menurun 65.37%). Kedua dalam kurun waktu 1 tahun dengan metode kombinasi (skenario) dan (checkdam) terhadap nilai sedimentasi terjadi efektivitas penurunan sebesar masing – masing 4.36% untuk metode skenario dan 8.56% untuk metode checkdam.