Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Besi (Fe) dan Asupan Energi Balita yang Diasuh Ibu Sendiri dan di Taman Penitipan Anak (TPA) Kota Malang
Daftar Isi:
- Status gizi dan tingkat kecukupan zat besi balita menjadi perhatian khusus sejak awal tahun kehidupan karena sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Di Indonesia prevalensi anak balita yang terkena gizi kurang pada tahun 2010 tergolong tinggi dimana wasting (13,3%), underweight (17,9%), stunting (35,6%) disamping itu masih dijumpai 26,3% balita yang menderita Anemia Gizi Besi (AGB). Saat ini di kota-kota besar banyak ibu yang bekerja memilih menggunakan jasa Taman Penitipan Anak (TPA), sedangkan ibu yang tidak bekerja tentunya memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengatur pola makan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kecukupan zat besi (Fe) dan asupan energi balita yang diasuh ibu sendiri dan di TPA. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dan bersifat observasional komparatif. Menurut waktunya termasuk penelitian dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel adalah 100 balita dan sebagai responden adalah ibu balita dan pengasuh di TPA, yang diambil dengan teknik sampling multistage yaitu 50 untuk balita yang diasuh ibu sendiri dan 50 balita di TPA. Variabel yang diteliti dan dianalisis adalah asupan energi sehari, asupan energi makan siang, dan tingkat kecukupan zat besi (Fe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan asupan energi antara balita yang diasuh ibu sendiri dan di TPA (p>0,05). Namun ada perbedaan yang signifikan lebih tinggi pada asupan energi makan siang balita yang diasuh ibu sendiri daripada di TPA (p<0,05). Sedangkan pada tingkat kecukupan zat besi (Fe) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara balita yang diasuh ibu sendiri dan di TPA (p>0,05). Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi asupan energi dan tingkat kecukupan zat besi baik pada balita yang diasuh ibu sendiri dan balita di TPA.