Efek Pemberian Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) Jantung Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Model Diabetes Melitus Tipe 2.
Daftar Isi:
- Hiperglikemia kronik pada diabetes melitus mengakibatkan timbulnya kondisi stres oksidatif dimana terjadi ketidakseimbangan antara produksi reactive oxygen species (ROS) dengan mekanisme pertahanan antioksidan tubuh. Jaringan tubuh tersusun dari lipid yang rentan terhadap ROS, akibatnya terjadi peroksidasi lipid terutama pada jaringan jantung yang memiliki regenerasi enzim antioksidan yang lambat sehingga menyebabkan hipertrofi miosit, apoptosis, dan fibrosis intersisial yang berkontribusi dalam penurunan fungsi jantung. Salah satu produk hasil peroksidasi lipid adalah malondialdehyde (MDA). Ekstrak biji jintan hitam mengandung zat aktif thymoquinone yang menunjukkan aktivitas yang mirip dengan superoxide dismutase (SOD) sehingga dapat berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek pemberian ekstrak biji jintan hitam terhadap perbedaan kadar MDA jantung pada tikus Wistar model DM tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental menggunakan post test-only controlled design. Dua puluh lima ekor tikus dibagi secara simple random sampling dalam lima kelompok, terdiri dari kelompok tikus diabetes dengan metformin 75 mg/kgBB/hari (Pp), tikus diabetes dengan 10% tween 80 sebagai pelarut (Pn), tikus diabetes yang diberi 3 dosis ekstrak biji jintan hitam 24 (P1), 48 (P2), dan 96 (P3) mg/kgBB/hari selama 4 minggu. Untuk mengetahui kadar MDA jantung digunakan metode thiobarbituric acid (TBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar MDA jantung yang lebih rendah secara bermakna pada kelompok P1 (p = 0,004), P2 (p = 0,031) dan Pn (p = 0,011) dibandingkan kelompok Pp. Kesimpulan dari penelitian ini, pemberian ekstrak biji jintan hitam dapat menurunkan kadar MDA jantung tikus model DM tipe 2 secara bermakna dengan dosis optimal 24 mg/kgBB/hari.