Pengaruh Penambahan Kolesterol terhadap Stabilitas Fisika dan Kimia Fitosom Ekstrak Pegagan (Centella asiatica)
Daftar Isi:
- Asiatikosida merupakan senyawa marker dalam tanaman pegagan (Centella asiatica) yang mempunyai khasiat obat terutama sebagai antiinflamasi. Asiatikosida memiliki sifat hidrofil dengan molekul yang besar sehingga penetrasi menembus membran sel akan lebih sulit. Oleh karena itu diperlukan modifikasi kepolaran asiatikosida melalui sistem penghantaran obat yaitu fitosom. fitosom yang stabil ditandai dengan adanya morfologi dan ukuran, pH, Entrapment Efficiency (EE), serta kadar senyawa yang dikandungnya tetap stabil selama penyimpanan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan adalah komponen penyusunnya untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan peningkat stabilitas cangkang yaitu kolesterol terhadap stabilitas fisika dan kimia fitosom ekstrak pegagan. Hasil uji stabilitas menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan kestabilan fisika dan kimia fitosom ekstrak pegagan antara formula fitosom tanpa penambahan kolesterol (F1) dan formula fitosom dengan penambahan kolesterol (F2). Namun nilai sifat fisika seperti ukuran pastikel, pH, EE yang dihasilkan oleh formula dengan penambahan kolesterol (F2) lebih besar dibandingkan dengan formula tanpa penambahan kolesterol (F1). Sedangkan untuk parameter kimianya seperti kadar F2 cenderung lebih kecil yang terukur. Bentuk fitosom yang dihasilkan dari F2 yaitu sferik dengan ukuran partikel 1,13- 1,59 μm, entrapment efficiency sebesar ± 85%, pH sebesar ± 5,6 dan kadar asiatikosida sebesar 0,215%.