Daftar Isi:
  • Kerusakan hepar dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan dan senyawa toksik, salah satu senyawa yang bersifat hepatotoksik adalah karbon tetrakhlorida (CCl 4 ). Hasil metabolit CCl 4 didalam tubuh berupa radikal bebas. Antioksidan dalam mengkudu berfungsi untuk mempertahankan dan memperbaiki fungsi sel hati. Buah mengkudu sebagai makanan fungsional dapat diolah menjadi kopi mengkudu, kopi mengkudu diproses dengan cara pengeringan dan penyangraian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kopi mengkudu dalam menghambat kerusakan hepar (hepatoprotektif) yang diinduksi CCl 4 . Jenis penelitian eksperimental dengan rancang post test only control group . Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus putih jantan ( Rattus novergicuss strain wistar ). Hewan uji dibagi menjadi lima kelompok, yaitu K(-) (hanya diberi pakan standar); K(+) (pakan standar + induksi CCl 4 ) ; P1 (kopi mengkudu dosis 1 (7 g/KgBB) + induksi CCl 4 ); P2 (kopi mengkudu dosis 2 (14 g/KgBB) + induksi CCl 4 ); P3 (kopi mengkudu dosis 3 (21 g/KgBB) + induksi CCl 4 ). Perlakuan kopi mengkudu selama 12 hari dan penginduksian CCl 4 sebanyak 0,25 ml/KgBB dilakukan pada hari ke-13. Kemudian tikus diambil darahnya setelah 24 jam untuk dianalisa kadar enzim SGOT dan SGPT. Hasil analisa kadar SGOT pada kelompok K(-), K(+), P1, P2, dan P3 secara berurutan adalah 19,56 ± 1,93; 231,58 ± 36,60; 215,46 ± 42,2; 206,61 ± 25,15; dan 209,31 ± 16,34. Rata-rata kadar SGPT 21,48 ± 2,62; 170,19 ± 12,9; 159,75 ± 9,37; 164,00 ± 10.01; dan 157,93 ± 15,2 . Analisa secara statistik menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan dengan Post Hoc Test menggunakan analisis Tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa kopi mengkudu tidak mampu menghambat peningkatan kadar SGOT dan SGPT (p > 0,05).