Daftar Isi:
  • Culex sp. bertindak sebagai vektor Filariasis, Japanese Encephalitis, dan demam Chikungunya. Insektisida kimia merupakan salah satu bahan kimia yang sangat poten untuk pengendalian terhadap vektor. Namun, penggunaan insektisida kimia menyebabkan masalah baru yaitu resistensi nyamuk dan efek toksik pada manusia. Kandungan aktif dari buah pare yang diperkirakan memiliki aktifitas insektisida adalah saponin, flavonoid, alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas ekstrak etanol buah pare sebagai insektisida terhadap nyamuk Culex sp. Penelitian ini adalah eksperimental murni dengan menggunakan metode Post-Test Only Control Group Design. Hasil studi menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efektifitas Malathion sebagai insektisida adalah 100%. Rata-rata tingkat efektifitas ekstrak etanol buah pare konsentrasi 25%, 30%, dan 35% adalah 86%, 98% dan 100% . Perbedaan antara keempatnya di analisa dengan Man whitney dan Post hoc tukey diperoleh bahwa ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi 25% dengan Malathion, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi 30% dan 35% dengan Malathion. Pada uji korelasi Spearman didapatkan koefisien korelasi Spearman R = 0,991 untuk waktu pengamatan dan R = 0.922 untuk variasi konsentrasi. Kesimpulan bahwa ekstrak etanol buah pare memiliki potensi sebagai insektisida. Disarankan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping ekstrak etanol buah pare.