Daftar Isi:
  • Pengukuran lingkar pinggang terbukti dapat mendeteksi obesitas sentral dan sindroma metabolik bersamaan peningkatan kadar trigliserida, kolesterol darah, glukosa darah, dan tekanan darah dengan ketepatan cukup tinggi. Diketahui asam lemak trans mempunyai pengaruh yang lebih buruk dari asam lemak jenuh sehingga berisiko lebih terhadap penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan lingkar pinggang dan asupan lemak trans dengan kadar kolesterol total darah pada pasien diabetes melitus (DM) tipe 2. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 53 pasien DM tipe 2 rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Data karakteristik dan pola konsumsi asupan lemak trans diperoleh dari formulir Semi Quantitatif Food Frequency melalui wawancara. Data kadar kolesterol total diperoleh dengan melihat hasil laboratorium. Hasil lingkar pinggang 18,9% responden laki-laki tidak berisiko dan 37,7% responden perempuan pasti berisiko. Asupan lemak trans responden 0-3,49 gram dengan rata-rata 0,5 gram. Kadar kolesterol total darah 56,6% responden normal. Ditemukan korelasi positif, namun tidak berhubungan antara lingkar pinggang dengan kadar kolesterol total darah pasien DM tipe 2 ( Pearson’s, r=0,139; p=0,321). Korelasi positif juga pada asupan lemak trans dengan kadar kolesterol total darah, namun tidak berhubungan ( Spearman, r=0,078; p=0,576). Begitu pun asupan lemak trans dengan lingkar pinggang berkorelasi positif, namun tidak berhubungan ( Spearman, r=0,087; p=0,534). Kesimpulan penelitian adalah tidak terdapat hubungan antara lingkar pinggang dan asupan lemak trans dengan kadar kolesterol total darah pasien DM tipe 2.